Hadirnya
teknologi sebagai buah dari kecerdasan manusia telah memberikan
pergeseran pola hidup manusia, Handpone/Ponsel sebagai salahsatu
penemuan teknologi komunikasi telah menggeser pola komunikasi manusia,
anak smp sekarang banyak yang tidak mengenal wartel, prangko, kartu pos,
memo bahkan sebagian besar tidak tahu benda yang disebut "Walkman".
Berdasarkan
survey kecil-kecilan sebagian besar Anak SMP sekarang mulai di
dibelikan ponsel oleh orang tuanya sejak kelas 2 - 4 Sekolah Dasar.
Berdasarkan fakta tersebut dapat dibayangkan betapa familiar-nya mereka
dengan ponsel sehingga pada akhirnya menciptakan candu atau
ketergantungan yang lahir dari kebiasaan tersebut. Kondisi umum yang
terjadi tidak dapat disalahkan,banyak orang tua memanfaatkan ponsel
untuk memudahkan kontrol terhadap anak-anaknya selain ingin memberikan
kebahagiaan berupa ponsel yang berfungsi sebagai alat komunikasi juga
sarana hiburan dengan fitur-fitur canggihnya.
Frekuensi
tinggi, komposisi warna tajam, fasilitas multimedia keren, sambungan
internet super cepat memanjakan penggunanya, untuk orang tua yang super
sibuk sangat bermanfaat karena dapat berkomunikasi dengan anaknya dengan
mudah atau orang tua tidak merasa khawatir karena anaknya tidak akan
bermain jauh dari rumah karena asik bermain gadged canggihnya.
Disisi
lain perlu juga dipertimbangkan dampak negatif dari berbagai kemudahan
tersebut, baik dari aspek sosial, psykologis dan kesehatan anak. Ponsel
dianjurkan digunakan seminim mungkin dan tidak digunakan dalam mobil
karena dapat meningkatkan radiasi dari gelombang yang dipancarkan,
gelombang tersebut dapat menimbulkan gangguan pendengaran dan memicu
kanker otak bahkan Erik Huber melalui situs asosiasi dokter Austria juga
menyerukan untuk tidak memainkan game di ponsel.
Faktor
lain yang tidak kalah pentingnya adalah faktor pengawasan orang tua /
guru akan lebih sulit terhadap penggunaan multimedia dan internet pada
ponsel canggih yang memudahkan anak-anak menggunakannya untuk hal-hal
yang belum layak bagi usia mereka tanpa kendali. Pemerintah Jepang
melalui Departemen Pendidikan Jepang diteruskan kepada
pemerintahan administratif Perdana Menteri Yasuo Fukuda meminta produsen
Jepang untuk mengembangkan ponsel yang hanya fungsi berbicara, global positioning system
(GPS) bernavigasi satelite saja sebagai upaya atas kekhawatiran dan
beberapa kasus penyalahgunaan Gadget tersebut. Sementara itu pemerintah
prancis telah melangkah dengan menggodok RUU penggunaan ponsel bagi anak
usia sekolah baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Bagaimana dengan Indonesia???????
Mungkin kita belum sampai kesana tapi alangkah baiknya jika kita mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya terlebih dahulu sebelum membelikan gadget canggih pada putra-putri kita tercinta serta memberikan pemahaman dampak dari ponsel bagi mereka dan etika menggunakan ponsel yang baik sementara kita terus belajar menggunakan dan memanfaatkan ponsel berbagai merk agar kita dapat terus memberikan kontrol terhadap mereka. Lucu juga kan kalo Ponsel yang dirazia dikembalikan lagi tanpa di apa-apain karna kita gak bisa buka kunci ponselnya.....: )
Mungkin kita belum sampai kesana tapi alangkah baiknya jika kita mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya terlebih dahulu sebelum membelikan gadget canggih pada putra-putri kita tercinta serta memberikan pemahaman dampak dari ponsel bagi mereka dan etika menggunakan ponsel yang baik sementara kita terus belajar menggunakan dan memanfaatkan ponsel berbagai merk agar kita dapat terus memberikan kontrol terhadap mereka. Lucu juga kan kalo Ponsel yang dirazia dikembalikan lagi tanpa di apa-apain karna kita gak bisa buka kunci ponselnya.....: )
0 komentar:
Posting Komentar